Selasa, 24 Mei 2016

Pimpinan DPR Memberikan Penghargaan Kepada Polisi Pemulung Bripka Seladi

Jakarta - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat memberikan penghargaan Polisi Teladan kepada personel bintara polisi lalu lintas Brigadir Kepala Seladi, seorang polisi yang juga merangkap sebagai pemungut sampah atau pemulung.

Ketua DPR Ade Komarudin berujar, dia terkesan atas kerja keras dan kejujuran Seladi. "Beliau tidak sungkan menjadi seorang pemulung sampah sebagai penghasilan tambahan di luar jam dinasnya," ujar Akom, sapaan akrab Ade, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.


Akom mengatakan yang dilakukan Seladi memberikan contoh teladan kepada masyarakat. "Padahal bisa saja beliau dapat penghasilan tambahan dengan menerima suap terkait dengan pekerjaannya membantu masyarakat yang ingin pembuatan surat izin mengemudi lebih cepat," katanya.

Akom salut Seladi memilih mengutamakan kejujuran. Ini juga dipandang sebagai wujud dari revolusi mental. Yang dilakukan Seladi, menurut Akom, tidak mudah dijalankan, mengingat banyaknya godaan suap di sekitarnya. Karena itu, pihaknya pun berinisiatif mengundang Seladi ke parlemen untuk makan siang dan menerima penghargaan tersebut.


Pemberian penghargaan itu dilakukan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari ini, 23 Mei. Dalam acara itu, turut hadir Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Sebagai bentuk dukungannya terhadap Seladi, Bamsoet pun mengutarakan komitmennya memberikan gaji pokoknya mulai Mei hingga Desember nanti untuk Seladi. "Saya akan berikan gaji pokok saya dari bulan ini hingga Desember untuk membantu beliau," tutur Bamsoet.

Seladi saat ini bertugas di Unit Administrasi Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Malang. Dia membenarkan tak pernah menerima suap ketika menjalankan tugas. "Selama 16 tahun bertugas, ya tidak pernah terima suap, baik uang, makanan, atau apa pun," ucap Seladi.


Seladi melakukan pekerjaan sebagai pemulung sejak 2004. Dia terbiasa memulung setelah melakukan tugasnya di Polres Kota Malang. "Biasanya, setelah piket malam atau setelah jam 6 sore, saya keliling cari sampah dan bawa ke rumah," katanya.

Seladi mengaku membutuhkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Dia pun tak malu dan tidak masalah melakoni pekerjaan sebagai pemulung. "Saya mohon maaf, lebih mudah dan lebih baik jadi pemulung, itu pilihan saya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar