Rabu, 06 Januari 2016

Tetap Salat Meskipun 19 Jam Ia Terombang-ambing Di Lautan

Bahkan ia sempat berdoa agar tetap tertutup auratnya jika Allah menghendaki ia meninggal di laut.

Pencarian korban kapal KM Marina Baru yang tenggelam di perairan Bone, Sulawesi Tenggara, telah resmi dihentikan tim SAR. Insiden itu menelan korban hingga 66 orang tewas.


Namun, ada satu kisah menarik yang masih tersisa dari kejadian itu. Kisah penumpang kapal karam lolos dari maut yang selama 19 jam, terombang ambing di laut.

Meski dalam kondisi mempertaruhkan nyawa, dia tetap salat. Seluruh penumpang panik tak terkecuali seorang wanita muslimah bernama Ulfah.

Ia melompat ke laut seketika saat kapal mulai karam. Ulfah tidak sendiri melainkan bersama dua keponakannya, satu yang besar masih SMA dan satunya bernama Ikram yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar.

Ulfah menuturkan kejadian memilukan selama berada di tengah laut. Arus laut dan ombak telah memisahkan Ulfah dengan keponakannya yang besar.

Ia kini berada di tengah laut bersama Ikram, keponakannya yang kecil. Ulfah tidak panik karena semuanya telah dipasrahkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Ia hanya berusaha semaksimal mungkin untuk tetap hidup dengan keponakannya.

Itu semua karena Ulfah berserah diri kepada Allah. Bahkan ia sempat berdoa agar tetap tertutup auratnya, jika Allah menghendaki ia meninggal di laut.


"Ya Allah, jika takdir hidupku sampai di sini saja, aku memohon kepadaMU. Biarkan mereka menemukanku sementara aku masih berpakaian lengkap dengan hijabku,”

Selama belasan jam terendam air laut mereka berdua sangat kelaparan. Saat Ikram merengek kelaparan, tantenya hanya menyuruh si kecil menelan ludah dengan diniatkan agar kenyang.

Malam pun tiba, Subhanallah hujan turun dengan lebatnya. Mereka berdua girang bisa meminum air hujan untuk menyambung nyawa hingga pertolongan datang. Di keheningan malam hanya bulan dan bintang yang menemani, mereka tetap berpikiran positif kepada Allah.

Satu hal lagi yang menyayat hati, menjadi tamparan keras agar kita selalu mengingat Allah di manapun dan kapanpun berada. Ulfah dan Ikram tetap melakukan salat dalam keadaan berada dalam air. Mengenai waktu salat, Ulfah hanya memperkirakan saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar